Tuesday, 8 May 2012

Resensi: Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Judul : Rembulan Tenggelam di Wajahmu
Karya : Tere-Liye
Penerbit : Republika, 2009
Cetakan VIII, Januari 2012

Dalam novelnya kali ini Tere-Liye mencoba mengungkap pemikirannya mengenai makna hidup, melalui perjalanan hidup dari tokoh utamanya, Ray. Seorang anak yatim piatu yang memiliki 5 pertanyaan besar dalam hidupnya; mengenai masa lalu yang kelam, hidup yang kejam, kehampaan yang kental ia rasakan, hingga letak keadilan dalam hidupnya.


Novel ini sarat dengan amanah yang terkemas rapi, sederhana, namun memiliki arti yang sungguh dalam. Bahwa dengan berlapang dada dan berprasangka baik terhadap semua rencana Tuhan, mampu menghadirkan kebahagiaan yang sesungguhnya, kebahagiaan batin dan keikhlasan jiwa dalam menghadapi semua cobaan hidup.

Kemampuan Tere-Liye menuangkan semua pikirannya dengan kata-kata yang apik mampu membuat pembaca merenung dan mengkilas balik peristiwa-peristiwa hidup. Bahwa ada banyak potongan hidup yang terjadi, yang kesemuanya menjadi sebab-akibat bagi kejadian-kejadian selanjutnya, membuat pembaca menyadari, sekecil apapun hal yang terjadi dalam hidup merupakan sebuah kejadian yang bermakna.
Berikut kutipan dalam novel tersebut mengenai sebab-akibat dari suatu peristiwa yang menyebabkan peristiwa lainnya:

“….. Sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lainnya lagi ………… Saling mempengaruhi, saling berinteraksi.. Sungguh kalau kulukiskan peta itu, maka ia bagai bola raksasa dengan benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin, lingkar-melingkar, indah. Sungguh indah”.


Tere-Liye lewat karyanya juga mampu meramu kata menjadi sebuah hal yang dapat menenangkan jiwa, serta dapat merombak rasa sakit yang luar biasa menjadi hal yang biasa. Ia juga menuntun pembacanya untuk mengerti, bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini adalah adil, hanya saja kita sebagai manusia terlalu bebal untuk memahami letak keadilan tersebut.


Dengan kata lain, Tere-Liye mengajak pembacanya untuk bersikap lebih bijaksana dan ikhlas dalam menghadapi segala cobaan hidup





RESUME:


Ray, seorang yatim piatu yang diberikan kesempatan untuk memahami makna kehidupannya lewat 5 pertanyaan yang ia ajukan pada ‘seseorang’ berwajah menyenangkan sebelum ajal menjemputnya.

Ayah-Bundanya tewas saat ia masih bayi, dalam kebakaran yang membakar habis rumahnya,


Siksaan dari penjaga panti asuhan membuatnya memilih untuk kabur, dan tinggal di jalanan,


Fakta bahwa kebakaran yang telah merenggut nyawa Ayah-Bundanya merupakan tindakan, 
kejahatan yang disengaja demi pembangunan sebuah kompleks perumahan mewah,

Kematian Plee, rekannya, yang dihukum mati,


Keguguran yang dialami istrinya, yang disusul oleh kematian istri yang sangat dicintainya tersebut,


Sakit berkepanjangan yang menyiksa dirinya,


Serta kehampaan yang terus-menerus mengungkung hidupnya.

No comments:

Post a Comment