Resensi : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Karya : Tere-Liye
Tebal Buku : 507 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2012
Mari berbicara tentang cinta, tentang kesederhanaan
cinta, tentang indahnya cinta, tentang syahdunya cinta, semua.. hingga kau
tidak tahu lagi, apa sebenarnya sifat
cinta?
Menyakitkankah? Membahagiakankah? Rumitkah?
Sederhanakah?
Semua.. Mari bicara tentang cinta,
Kali ini tentang cinta antara seorang pemuda berhati
lurus sepanjang tepian Kapuas pada pujaan hatinya, gadis dengan wajah sendu menawan.
Kisah cinta yang jujur, klasik, dan terangkum dengan
sederhana, namun tetap mampu menghanyutkan jiwa, yang seketika membuat pembaca
terenyuh akan cerita cinta ini.
Tere-Liye, kembali mengulik hal-hal sederhana dalam
hidup yang seringkali luput dari perhatian banyak orang. Tentang kehidupan para
pengemudi sepit, juragan kelontong, pemilik warung makan, hingga seorang bujang
yang lantang-luntung mencari pekerjaan pasti.
Memang, boleh jadi bujang bernama Borno tersebut tidak
mempunyai pekerjaan dan penghasilan tetap, namun mengenai kelurusan hatinya,
jangan pernah diragukan. Ia adalah seseorang yang mengutamakan kerendahan hati
dan budi pekerti luhur dalam tiap hal yang ia lakukan. Seorang pemuda sederhana
dengan semangat cinta yang luar biasa.
***